Minggu, 16 Agustus 2015

Surat Untuk Syaikh Bin Baz

Surat Untuk Syaikh Bin Baz | Kisah Nyata Yang Mengagumkan

Ali bin Abdullah al-Farbi berkata :

“Diantara cerita yang paling berkesan kepadaku adalah, ada empat orang dari salah satu lembaga bantuan (kemanusiaan) di Kerajaan Arab Saudi diutus untuk menyalurkan bantuan di pelosok hutan Afrika. Setelah berjalan kali selama empat jam dan setelah lelah berjalan, mereka (4 orang utusan ini, pent.) melewati seorang wanita tua di salah satu kemah dan mengucapkan salam kepadanya lalu memberikannya bantuan. Wanita tua itu bertanya kepada mereka : “Kalian dari negara mana?” Mereka pun menjawab : “Kami dari Kerajaan Arab Saudi.”

Lalu wanita tua itu berkata : “Sampaikan salamku untuk Syaikh Ibnu Baz.” Mereka bertanya, “Semoga Alloh merahmati Anda, bagaimana Ibnu Baz bisa mengenal Anda sedangkan Anda berada di lokasi yang terpencil dan jauh ini?”

Wanita renta itu menjawab : “Demi Alloh, sesungguhnya beliau (Syaikh Ibnu Baz) mengirimkan uang 1000 real kepadaku setiap bulan setelah aku mengirimkan sepucuk surat kepadanya untuk memohon bantuan dan pertolongan setelah (meminta) pertolongan Alloh Azza wa Jalla.”

(Tabloid Al-Madinah no 12182)

Diterjemahkan dari artikel Kullassalafiyin.com

Selasa, 11 Agustus 2015

Mengapa Harus Pusing?

MENGAPA HARUS PUSING?

Dalam perjalanan Dakwah,sebagaian orang merasa pusing dengan besarnya operasional dakwah yang harus di emban di pundaknya.

"Ana pusing memikirkan biaya operasional dakwah ini, dalam satu bulan kami harus mengeluarkan sekian ratus juta untuk membayar ini dan itu...sementara kami harus peras keringat,banting tulang buat berbagai usaha dan" jor-joran"ke mana-mana cari infaq dan donatur".

Itulah sebagian ungkapan para aktivis dan penggerak dakwah. Ungkapan jujur menunjukkan kepeduliannya kepada dakwah.

Ikhwati....
Setiap kita wajib untuk senantiasa memikirkan kemajuan dakwah,mencari sumber-sumber pendanaan dalam dakwah,berikhtiar dan berusaha.

Tapi....
Pahamilah bahwa dakwah dan agama ini milik Allah. Dia yang bertanggung jawab penuh untuk menjaganya, memeliharanya dan menyebarkannya. Baik dengan perantara antum ataupun orang selain antum. Maka jangan pernah pesimis dengan bantuan Allah.

Jikalah Abdul Mutthalib dengan yakinnya berkata kepada Raja Abrahah:" adapun unta-unta yang kau ambil ..seluruhnya milikku dan kembalikan padaku, sementara Ka bah ada pemiliknya(Allah) dan Ia pasti kan menjaganya"....mengapa kita harus kalah dengan Abdul Mutthalib dan ragubdengam pertolongan Allah, padahal kita belajar akidah yang tidak dipelajari Abdul Mutthalib.

Hal terpenting yang harus antum jaga adalah,keikhlasan. Karena hanya dengan itu semata rahmat Allah akan turun dan  datang. Hilangkan segala bentuk harap dan ketergantungan kepada makhluk yang meruntuhkan dakwah dan menghilangkan berkah.

Satu telunjuk ikhwan yang ikhlas sekalipun faqir ketika diangkat ke langit dengan bersumpah atas nama Allah....akan lebih baik dari ribuan konglomerat yang ubun-ubun dan hati mereka ada dalam gengaman Allah. Allah maha kuasa untuk mengunci hati-hati mereka untuk menyalurkan infaq kepada anda dan memalingkannya kepada yang lain yang lebih ikhlas daripada anda.

Ikhwati...
Dakwah ini berat jika kita bergantung dengan diri kita sendiri,dengan ilmu dan kepiawaian kita,dengan loby dan manuver kita.

Lebih dahsyat dari itu..perasaan mampu menghusung dakwah sendiri dengan segelintir manusia yang bersama anda...akan melahirkan ujub dan sombong,merasa bangga dan berjasa atas Islam.

Ketika anda pasrahkan agama ini kepada Allah, menghilangkan segala perasaan "mampu " tanpa pertolongan Allah...meyakini Allah pasti akan menolong siapa saja yang memperjuangkan agamanya...pasti beban yang berat dipundak anda kan jadi ringan. Kecemasan anda kan menjadi senyum penuh keyakinan akan datangnya pertolongan Allah.

Ikhwati....
Sebesar apa keikhlasan kita dalam berdakwah,seperti itu datang keberkahan.
Sebesar apa ketergantungan kita pada makhluk,sebesar itu pula musibah yang menimoa kita karena ditinggalkan Allah.

Ikhwati...
Ketika Ibnul Qayyim dan para sahabatnya begitu gundah gulana karena besarnya tantangan dalam dakwah dan dahsyatnya gelombang fitnah. Tahukah anda apa yang mereka lakukan..??

Mereka mendatangi majlis ilmu dan mendatangi guru mereka syaikhul Islam ibnu Taimiyah. Apa kata Ibnul Qayyim:" baru saja kami melihat beliau(Ibnu Taimiyah)dan mendengar perkataannya...seketika hilanglah kecemasan kami dan datanglah ketenangan dan ketentraman".

Ikhwati...
Dakwah ini berat jika anda berjalan sendiri tanpa bimbingan ilmu dan para asatidzah. Dakwah ini bukan perusahaan yang dapat diprediksi untung rugi dan gagal berhasilnya dengan kalkulator dan program-program canggih dunia.

Dakwah ini sangat bergantung pada Allah dan bimbingan para ulama. Ketika kau tinggalkan Dia dan mereka...kemana lagi kau harus berlari..??

Ikhwati para aktivis dakwah...
Bagaikan charger hp yang begitu menentukan hidup matinya hp..begitu juga hubungan anda dengan Allah dan ulama.

Namun sayangnya kulihat dirimu tidak begitu bersemangat menimba ilmu,melebihi semangatmu dalam mengumpulkan orang.

Namun kulihat dirimu bermalas-malasan untuk mendatangi kajian,tidak seperti semangatnya dirimu ketika tour kesana-kemari, mencari support dari makhluk.

Ikhwati....
Janganlah jadi lilin-lilin yang menerangi manusia namum membakar dirinya. Jikalah orang-orang pulang daurah ke rumah masing-masing denagan membawa obor penyuluh...sementara engkau sendiri pulang berjalan dalam gelap dan kelam.

Trawas-Mojokerto, 24 Syawwal 1436/9 Agustus 2015

Oleh: Ustadz Abu Fairuz, MA hafizohullah

Dilema Ustadz (Suara Hati Seorang Da'i)

DILEMA USTADZ (suara hati seorang dai)

Ia berkata :
Aku bangga menjadi pewaris para nabi...
Aku bahagia bisa ikut
mengemban tugas para nabi...
Aku bersyukur mengikuti
derap langkah para shabat...

Akan tetapi...sungguh begitu berat tugas dakwah ini, demi Allah sungguh berat rasanya,
serasa sedang mendaki
gunung yang terjal.

Aku selalu menasihati orang lain...yang seharusnya aku adalah orang yang pertama
mengerjakannya, akana
tetapi....betapa sering aku
terlambat mengerjakannya...bahkan
kadang aku tdk
mengerjakannya...bahkan
yang lebih parah kadang aku menyelisihinya...!!!

Sungguh besar pahala
dakwah yang ingin
kuraih....akan tetapi sungguh besar pula kemurkaan Allah pada orang yg tdk mengerjakan apa yang ia
nasihatkan. Betapa ngeri nasib seorang dai yang melanggar nasehatnya sendiri, usus perutnya terjulur keluar, ia berputar seperti alat
penggiling gandum,
dipermalukan dihadapan
khalayak!!

Meskipun ancaman begitu ngeri aku harus tetap menyampaikan agama ini...

Aku dituntut tuk bisa
menghiasi kata-kataku,
ceramah, dan tulisanku agar bisa menarik dan mudah diterima masyarakat....akan tetapi aku juga diperintahkan
utk ikhlas dalam berdakwah, tdk ujub trhdp dakwahku apalagi mengharap pujian dan
sanjungan manusia.

Sungguh terasa hina hatiku tatkala harus menerima upah/amplop dari dakwahku
(meskipun aku tdk pernah memasang tarif sebagmn para dai selebriti yg bertarif
setinggi langit), akan tetapi aku tetap menerima upah tersebut...aku bukanlah dai yg sdh memiliki penghasilan sendiri...aku tdk pernah menjadikan upah sebagai tujuanku, apalagi untuk menjadi orang konglomerat dgn upah tersebut, akan tetapi upah trsbt hanyalah sbg penyambung hidupku dan anak istriku dan agar aku tetap bisa terus berdakwah.

Ingin rasanya kuhabiskan
waktuku utk bekerja mencari dunia agar aku tdk lagi menerima upah, akan tetapi telah banyak tersita untuk belajar dan menambah ilmuku.

Aku tentu tdk mau menjadi dai yg asbun tanpa ilmu dan
menyesatkan masyarakat.

Aku dituntut utk menjadi
tauladan, pandangan
masyarakat seakan-akan
menuntutku bahwa aku tdk boleh bersalah...akan tetapi aku hanyalah manusia biasa yg tdk luput dr kesalahan,
meskipun aku berusaha
menyembunyikan aibku, toh suatu saat ada saja yg tercium oleh masyarakat. Yg sangat
menyedihkan jika aku sekali bersalah terkadang
masyarakat mencap buruk kpd ku....
Lantas apakah aku harus
merubah profesiku sbgmn orang lain, menjadi pedagang yg taat atau pegawai yg
amanah??

Kalau
Ataukah aku tetap bertahan menjadi seorang dai dgn penuh kekurangan? Sungguh
aku hanya mengharapkan ampunan Allah dan kasih sayangNya, kuhibur diriku dgn firmanNya (Bertakwalah semampu kalian), (Allah tdk
membebani jiwa kecuali yg dimampuinya), (Dan Allah mengampuni banyak kesalahan)

Allah maha tahu bahwa aku telah berusaha maksimal untuk ikhlash...telah berusaha
menjauhkan dunia dari
hatiku...akan tetapi sekali lagi aku hanyalah manusia biasa yg juga cinta akan pujian dan
manisnya dunia...

Yaa Allah ampunilah hambaMu yg lemah ini..., tutuplah aib-aibku...janganlah Kau hinakan
aku di akhirat kelak.... Aaamiiin

Oleh: Ustadz Firanda Andirja, MA hafizohullah

Kamis, 06 Agustus 2015

Kejujuran Imam Syafi'i

Kejujuran Al-Imam Asy-Syafi'i -Rohimahullah

Imam asy-Syafi'i rahimahullah sebelum berangkat belajar ke Madinah belajar kepada Imam Malik rahimahullah, beliau berkata Ibu nya:

"Wahai ibu, berilah saya nasehat !"

Ibunya berkata :

"Wahai anak ku, berjanjilah kepada ku untuk tidak berdusta."

Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata :

"Saya berjanji kepada Allah lalu kepada mu untuk tidak berdusta."

Beliau waktu usia nya masih kecil, dibekali oleh ibu nya uang 400 dirham.. Beliau menaiki hewan tunggangan nya dan keluar bersama rombongan menuju Madinah, Imam asy-Syafi menyimpan uang itu didalam sebuah kantong yang ia jahit disela - sela bajunya..

Ditengah - tengah perjalanan ada rampok yang merampas seluruh harta rombongan tersebut, tatkala sampai dihadapan Imam asy-Syafi'i yang masih kecil, para perampok itu bertanya :

"Apakah kamu membawa uang ??"

Imam asy-Syafi'i yang masih kecil ini menjawab :

"Iya..."

Perampok :

"Berapa ??"

Asy-Syafi'i :

"Saya membawa uang 400 dirham."

Para perampok tersebut tertawa sambil mengejek beliau dan berkata:

"Pergilah, apakah kamu hendak mengolok - olok kami ??" Pergilah sana. Apakah orang seperti mu membawa uang sebanyak empat ratus dirham ??" (kata para perampok dengan tidak percaya).

Kemudian asy-Syafi'i berhenti disamping rombongan kafilah yang dirampok. Pemimpin rampok berkata kepada anak buah nya :

"Apakah kalian telah mengambil semuanya ??"

Mereka menjawab :

"Iya"

Pemimpin rampok :

"Apakah kalian tidak meninggalkan seorang pun..??"

Mereka (anak buah) menjawab :

"Tidak, kecuali seorang anak kecil yang mengaku telah membawa uang sebanyak 400 dirham, namun anak tersebut gila atau hanya ingin mengolok - olok kita, sehingga kami pun menyuruhnya pergi."

Pemimpin rampok berkata :

"Bawa anak itu kemari."

Mereka pun membawa Syafi'i kecil. Kemudian pemimpin rampok itu bertanya kepada beliau :

"Apakah kamu membawa uang, wahai anak kecil..??"

Syafi'i kecil menjawab :

"iya"

Pemimpin Rampok berkata :

"Berapa uang yang kamu bawa??"

Syafi'i kecil :

"Empat ratus dirham."

Pemimpin perampok itu bertanya lagi:

"Dimana uang itu..??"

Lalu Syafi'i kecil mengeluarkan uang tersebut dari balik pakian nya dan menyerahkan nya kepada pemimpin kawanan perampok tersebut..

Pemimpin rampok itu menuangkan uang - uang tersebut kepangkuan nya, lalu ia memandangi syafi'i kecil dengan keheranan dan berkata :

"Kenapa kamu jujur kepada ku ketika aku tadi bertanya kepada mu, dan kamu tidak berdusta kepadaku, padahal kamu tahu bahwa uang mu akan hilang..??"

Syafi'i pun menjawab :

"Saya jujur kepada mu karena saya telah berjanji kepada ibu ku untuk tidak berdusta kepada siapa pun."

Mendengar penuturan Syafi'i kecil itu, tiba - tiba tangan pemimpin rampok itu berhenti memain - mainkan uang 400 dirham tersebut, karena hatinya telah bergetar karena hidayah dari Allah..

Lalu pemimpin rampok itu berkata sambil mengembalikan uang tersebut kepada Syafi'i kecil :

"Ambillah uangmu, kamu takut untuk mengkhianati janji mu kepada ibu mu, sedangkan aku tidak takut berkhianat kepada janji Allah Subhanhu wa ta'ala..?? Pergilah, wahai anak kecil dalam keadaan aman dan tenang, karena aku telah bertaubat kepada Zat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang melalui kedua tangan mu dengan taubat ini dan aku tidak akan pernah mendurhakai-Nyalagi selamanya."

Kemudian pemimpin kawanan perampok itu memandang anak buahnya dan berkata :

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerima nya..." [Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 58].

Lalu anak buahnya berkata sambil membawa harta dan berbagai perhiasan rombongan kafilah yang mereka rampok tadi dan mengembalikan nya, dan mereka berkata kepada pemimpin mereka :

"Wahai tuan kami, anda telah bertaubat dengan Zat Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang, sedangkan anda adalah pemimpin kami. Oleh karena itu kami lebih pantas untuk bertaubat daripada anda."

Akhirnya mereka semua bertaubat kepada Allah, lewat kejujuran Imam asy-Syafi'i kecil..

[Diringkas dan disadur dari buku Biografi Imam Syafi'i hal 17-20, Abdul Aziz asy-Syinawi. Judul aslinya Al-Aimmah Al-Arba'ah Hayatuhum Mawaqifuhum Ara'ahum Qadhiyusy Syariah al-Imam asy-Syafi'i]

Nama dan Tahun Wafat Pembesar Islam

Nama & Tahun Wafat Pembesar Islam

1. Rasulullah Muhammad bin 'Abdillah -sallallahu 'alaihi wasallam (10 hijriyyah)

2. Abu Bakr As-Shiddiq -Radiallahu 'Anhu- [Kholifah Ke-1 Islam] (13 Hijriyyah)

3. 'Umar bin Al-Khottob Abu Hafs Al-Faaruq -Radiallahu 'Anhu- [Kholifah Ke-2 Islam] (23 Hijriyyah)

4. 'Utsman bin 'Affan Adz-Dzunnurain -Rodiallahu 'anhu- [Kholifah Ke-3 Islam] (35 Hijriyyah)

5. 'Ali bin Abi Tholib -Radiallahu 'Anhu- [Kolifah ke-4 Islam] (40 Hijriyyah)

6. 'Aaisyah binti Abu Bakar -Radiallahu 'Anhuma- (57 Hijriyyah)

7. 'Abdullah bin 'Abbas -Radiallahu 'Anhuma- (68 Hijriyyah)

8. Abdullah bin 'Umar -Radiallahu 'Anhuma- (73 Hijriyyah)

9. Sa'id bin Al-Musayyib -Rahimahullah- (94 Hijriyyah)

10. 'Umar bin 'Abdul 'Aziz -Rahimahullah-
(101  Hijriyyah)

11. Hasan Al-Bashri -Rahimahullah- (110 Hijriyyah)

12. Imam Abu Hanifah -Rahimahullah- (150 Hijriyyah)

13. Imam Maalik bun Anas -Rahumahullah- (179 Hijriyyah)

14. Imam Syafi'i -Rahimahullah- (204 Hijriyyah)

15. Ibnu Rohawaih -Rahimahullah- (238 Hijriyyah)

16. Imam Ahmad bin Hanbal -Rahimahullah- (241 Hijriyyah)

17. Ahmad bin Sa'Id Ad-Daarimi -Rahimahullah- (253 Hijriyyah)

18. Abdullah bin Abdurrohman Ad-Daarimi -Rahimahullah- (255 Hijriyyah)

19. Imam Al-Bukhori -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Shoheh Bukhori] (256 Hijriyyah)

20. Imam Muslim -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Shoheh Muslim] (261 Hijriyyah)

21. Ibnu Majah -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Sunan Ibnu Majah] (273 Hijriyyah)

22. Abu Daaud -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Sunan Abi Daaud] (275 Hijriyyah)

23. Imam At-Tirmizi -Rahimahullah- [Pengarang Kirab Sunan Tirmizi] (279 Hijriyyah)

24. 'Utsman bin Sa'id Ad-Daarimi -Rahimahullah- (280 Hijriyyah)

25. Imam An-Nasaa'i -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Sunan Nasaa'i] (303 Hijriyyah)

26. Imam Tobrooni -Rohimahullah- (310 Hijriyyah)

27. Ibnu Huzaimah -Rahimahullah- (311 Hijriyyah)

28. Ibnu Hibban -Rahimahullah- (354 Hijriyyah)

29. Ad-Daarquthni -Rahimahullah- (385 Hijriyyah)

30 Al-Haakim -Rahimahullah- (405 Hijriyyah)

31. Ibnu Hazm Az-Zohiri -Rahimahullah- (456 Hinjriyyah)

32. Al-Baihaqi -Rahimahullah- (458 Hijriyyah)

33. Ibnu 'Abdil Bar -Rahimahullah- (463 Hijriyyah)

34. Al-Khithib Al-Bagdaadi -Rahimahullah- (463 Hijriyyah)

35. Ibnu Al-'Arobi -Rahimahullah- (543 Hijriyyah)

36. Ibnu Rosyid Al-Hafiid -Rahimahullah- (595 Hijriyyah)

37. Ibnul Jauzi -Rahimahullah- (597 Hijriyyah)

38. Al-Qurthubi -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Tafsiir Al-Jaami' Li Ahkaam Al-Qur'an] (671 Hijriyyah)

39. Imam An-Nawawi Asy-Syaafi'i -Rahimahullah- (676 Hijriyyah)

40. Syakhul Islam Ibnu Taimiyyah -Rahimahullah- (728 Hijriyyah)

41. Imam Adz-Dzahabi -Rahimahullah- (748 Hijriyyah)

42. Ibnul Qoyyim -Rahimahullah- (751 Hijriyyah)

43. Ibnu Kaatsir -Rahimahullah- [Pengarang Kitab Tafsur Ibnu Katsir] (774 Hijriyyah)

44. Ibnu Rojab -Rahimahullah- (795 Hijriyyah)

45. Ibnu Hajar Al-'Asqolaani -Rahimahullah- (852 Hijriyyah)

46. As-Suyuthi -Rahimahullah- (911 Hijriyyah)

47. As-Son'aani -Rahimahullah- (1182 Hijriyyah)

48. Muhammad bin Abdil Wahhab -Rahimahullah- (1206 Hujriyyah)

49. Asy-Syaukaani -Rahimahullah- (1250 Hijriyyah)

50. Al-Aluusi -Rahimahullah- (1342 Hijriyyah)

51. Ibnu Sa'di -Rahimahullah- (1376 Hijriyyah)

52. Asy-Syinqithi -Rahimahullah- (1393 Hijriyyah)

53. Ibnu Baaz -Rahimahullah- (1419 Hijriyya)

54. Al-Albaani -Rahimahullah- (1420 Hijriyyah)

55. Ibnu 'Utsaimiin -Rahumahullah- (1421 Hijriyyah)

Ini sebagian sebagian diantara nama & tahun wafat pembesar-pembesar Islam yang telah mengukir prestasi didunia islam. Semoga bermanfaat dan kita termasuk orang-orang yang meniti jejak mereka dan mengambil ilmu dari mereka.

Bekasi, 23 Rabi'ul Akhir 1437 H.

Minggu, 02 Agustus 2015

Perusak-Perusak Majelis Taklim

Perusak-Perusak Majelis Taklim

Di antara lain:

1. Tidak mau mengaji kepada ustaz yang tidak diidolakannya meskipun manhaj dan akidahnya bagus.

2. Sudah lama mengaji tapi masih rendah keilmuan dan pemahamannya.

3. Mengukur kemakmuran majelis hanya semata-mata dari banyak jamaahnya, sehingga dikatakan majelis taklim sukses kalau jamaahnya membludak.

4. Hanya mau mengundang ustaz-ustaz yang kondang, yang berstatus impor, seperti lulusan Madinah, Mekah, Mesir atau semisalnya.

5. Persaingan tidak sehat antar penyelenggara majelis, bahkan cenderung ingin paling populer.

6. Para panitia kajian terkesan kurang kerja sama.

7. Keuangan majelis taklim sering dikelola tidak amanah dan tidak sesuai standar keuangan.

8. Orang yang sudah lama mengaji mencibirkan orang yang baru mengaji, terutama ibu-ibu yang baru mengaji sedangkan jilbabnya belum lebar.

9. Fanatik kepada ustadz yang dianggap paling senior dan paling pertama membuka lahan dakwah.

10. Mudah mentahdzir ustaz atau jamaah yang dianggap tidak sejalan dengan pemahamannya.

11. Sebagian jamaah menjadikan majelis taklim sebagai tempat transaksi gosip dan barter informasi negatif.

12. Mengatur-atur ustaz dan tema kajian, karena berani bayar mahal penceramah.

Oleh: Ustadz Zaenal Abidin, Lc hafizhahullah

Sabtu, 01 Agustus 2015

46 Faidah Dari Surat Al-Qoshos

46 Faidah Dari Surat Al-Qashash

1. Menuntut ilmu adalah jalan yang memudahkan jalan ke surga, padahalkan banyak jalan ke surga, kenapa? karena menuntut ilmu adalah amalan yang paling mulia dari itu semua.

2. Huruf Tha Siin Mim, adalah isyarat tentang mukjizat Al Quran.

3. Diulang-ulangnya cerita Musa 'alaihisalam VS Fir'aun, ada beberapa faidah:

- karena saking banyaknya pelajaran di dalam kisah tersebut.

- Karena Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah menghadapi Kaum yahudi, sehingga mereka terperangah dan ada seseorang yang tidak pernah memegang Taurat koq tahu dengan secara detil.

- Permusuhan Kaum Yahudi kepada Kaum Muslim sampai hari kiamat.

4. Berangsung-angsurnya cerita Kehancuran Fir'aun dan tidak dihancurkan langsung oleh Allah padahal Allah kuasa, adalah salah satu hikmahnya adalah agar semua bisa menjadi pelajaran yang sangat berarti.

5. Salah satu hikmah Allah dalam menjaga Musa 'alaihisalam tatkala janin adalah Ibunya Musa tatkala hamil tidak kelihatan perutnya buncit.

6. Para ulama bersepakat bahwa Ibunya nabi musa bukan nabi meskipun beliau dapat wahyu.

7. Wahyu yang dimaksud adalah mimpi atau ilham atau dibicari oleh para malaikat.

8. Kalau Fir'aun saja yang sadis mengalah kepada istrinya, apalagi suami-suami selainnya.

9. Kekuasaan Allah, tatkala Fir'aun membunuh semua anak laki-laki yang ditakutkan menghancurkan kekuasaannya ternyata Musa 'alaihisalam yang akan menghancurkan kekuasaan Fir'aun  malah ditakdirkan dipelihara oleh Fir'aun.

10. Disaat genting kita butuh Allah untuk mengokohkan hati, sebagaimana Ibunya Musa alaihissalam dikokohkan hatinya tentang Musa 'alaihisalam kecil tatkala masuk ke istana Fir'aun.

11. Termasuk hikmah Allah, istri Fir'aun belum mendapatkan anak.

12. Termasuk hikmah Allah, semua wanita yang menyusui ditolak bayi Musa 'alaihissalam.

13. Karena imannya ibu musa kecil yang menyebabkan anaknya, Musa kecil alaihissalam dikembalikan kepada ibunya, ibunya menyusuinya, ibunya digaji atas itu, ibunya tinggal di istana mewah.

14. Tidak setiap darah dan harta orang kafir halal

15. Pendapat setiap kondisi harus berperang melawan orang kafir, tidak benar.

16. Jika berbuat baik tidak penting kita diketahui orang lain, yang pentingkan. amal shalihnya, jika Allah ingin maka Ia akan perlihatkan kepada orang-orang.

17. Seorang yang takut karena takut kebiasaan bukanlah kesyirikan, yang merupakan rasa takut kesyirikan adalah jika rasa takut itu ibadah.

18. Bolehnya berbicara dengan wanita selama tidak menimbulkan fitnah.

19. Kekeliruan sebagian ikhwan tidak berbicara dengan perempuan yang sudah mengaji karena dalih menjaga adab tetapi malah berluas-luas dengan wanita yang belum mengaji dan berpakain syar'ie.

20. Jika ada yang tidak kenal kedudukan seseorang maka bersabarlah dan jangan mencari popularitas.

21. Adab berdoa adalah minta apa saja, Nabi Musa 'alaihissalam minta makan. Para salaf minta agar ada garam di nasinya.

22. Wanita memiliki sifat malu itu adalah baik dan terpuji.

23. Ketika Nazhar cari wanita yang pemalu dan itu wanita yang pantas dijadikan istri.

24. Bapak dua perempuan tersebut itu bukan Nabi Syu'aib 'alaihissalam, karena jarak Nabi Syu'aib dan Nabi Musa 'alaihisalam terlalu jauh, tetapi yang dimaksud adalah salah seorang pengikut nabi Syu'aib.

25. Nabi Musa 'alaihisalam orang yang kuat karena bisa mengangkat batu yang bisa diangkat oleh sepuluh orang

26. Nabi Musa 'alaihisalam seorang yang Amanah, karena ketika dua wanita mengantarkan kepada Bapaknya dua wanita tersebut berjalan di belakang Nabi Musa 'alaihissalam. Awas Ujian wanita!

27. Kebahagiaan berada pada lelaki yang shalih

28. Tidak mengapa seorang bapak mencarikan suami shalih untuk anak perempuannya

29. Tidak mengapa sang adik menikah sebelum kakaknya.

30. Cinta tidak bisa diatur karena ia permasalahan hati

31. Pernikahan adalah Ibadah yang Mulia, buktinya meskipun sudah jadi nabi Musa tetap nabi Musa 'alaihissalam bekerja selama 10 tahun untuk membayar maharnya.

32. Seorang wanita tatkala sudah menikah harus taat kepada suami sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam membawa istrinya menuju mesir.

33. Adab penting! ketika Allah memperingatkan Nabi Musa 'alaihisalam untuk menanggalkan sendal sebelum naik bukit Thursina.

34. Allah berbicara langsung kepada Musa 'alaihisalam dengan suara dan huruf, ini keyakinan menyelisihi keyakinannya kelompok yang menyimpang dalam perkara sifat kalamullah, yang mereka menyatakan bahwa Al Quran bukan kalamullah. dan inilah syubhatnya Orang liberal zaman sekarang.

35. Semua perkara sampai berdakwah harus dengan mukaddimah, sebagaimana Allah mengenalkan Nabi Musa 'alaihisalam tentang tongkat sebelum berdakwah.

36. Rehabilatasi takut adalah dengan cara mengumpulkan tangan di dada.

37. Tidak ada seorang yang lebih perhatian kepada saudaranya kecuali perhatian Nabi Musa 'alaihisalam kepada saudaranya Nabi Harun 'alaihisalam.

38. Sebelum minta sesuatu apapun maka seorang pendakwah harus minta dilapangkan dadanya agar berdakwahnya lapang meski banyak masalah.

39. Masalah doa nabi Musa 'alaihisalam minta dilepaskan kesulitan dalam berbicara, pendapat yang benar adalah bukan karena ada penyakit para lisan nabi Musa 'alaihisalam tetapi karena Fir'aun memang pandai berbicara.

40. Tidak mesti kita yang harus tampil yang penting tujuannya tercapai, sebagaimana Nabi Musa 'alaihisalam lebih mendahulukan Nabi Harun 'alaihisalam sebagaimana di dalam doa.

41. Kepintaran Fir'aun dalam berbicara bisa dilihat dalam dialognya dengan Nabi Musa silahkan dilihat QS Asy Syu'ara: 18-

42. Berdakwah tidak perlu dengan komentar orang.

43. Dalil Allah berada di atas langit, sebagaimana kisah Nabi Musa alaihissalam VS Fir'aun dan Haman.

44. Fir'aun disiksa dua kali, karena mengaku jadi Tuhannya orang Mesir dan mengaku jadi Tuhan Paling tinggi diatas semua tuhan.

45. Fir'aun membantah Musa 'alaihissalam dengan dua hal:

-Kami pelihara kamu dari kecil kamu sekarang malah durhaka
-Kamu wahai Musa, telah membunuh, koq sekarang mengaku jadi Nabi

46. Bantahan Musa 'alaihisalam kepada Fir'aun:

+ Karena fir'aun yang membantai kaumnya maka saya jadi seperti ini.
+ Itu kesalahan saya dan saya sudah bertubat dan Allah sekarang mengutus saya sebagai Rasul.

Diambil dari kajian Ustadz Firanda Andirja, M.A hafizhahullah (Video)

Semoga bermanfaat, Baarokallahu fiikum

Masjid Istiqlal - Jakarta Pusat
28 Robi'ul Akhir 1437 H.

Terimakasih Suamiku

Terima kasih suamiku, Selamat Jalan Sayang

Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya .. sambil menangis isteri berkata, " Inilah janji kami sebagai suami isteri... Jika abang pergi lebih dulu maka engkaulah yang memandikan jenazah abang, Andai engkau yang pergi dulu dari abang, abang yang akan memandikan jenazahmu..."

Dari luar kamar jenasah rumah sakit, seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya mau memandikan jenazah suaminya... ustadz tersebut kemudian bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya.

Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa, "Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang padamu... Wahai suamiku... Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu dan menyatukan kita di akhirat nanti..."

Saat membasuh tangan jenazah suaminya sambil berkata... "Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami... semoga Allah beri pahala untukmu wahai suamiku..."

Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, iapun berkata... "Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku..., semoga Allah beri pahala yang berlipat-berganda untukmu wahai suamiku ..."

Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata... "Dengan kaki ini engkau keluar rumah mencari rezeki untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku... semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala yang berlipat kali ganda..."

Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata... "Terima kasih suamiku... karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu dan terlalu bahagia... dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama permata hatimu yang persis dirimu... dan aku sebagai seorang istri ridha akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu..."

Subhanallah... Indahnya saling mencintai karena Allah... meskipun terpisah sementara di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah akan mempersatukan kembali di akhirat.

Semoga Allah merahmati setiap pasangan suami-istri dan keluarga yang saling sayang- menyayangi dan mencintai karena Allah Ta'ala, aamiin yaa rabbal alamien.

Dikisahkan oleh seorang sahabat. Semoga bermanfaat...

Download Kajian Hal Yang Menyelisihi Perlara Tauhid

Alhamdulillah telah di upload Video

TABLIGH AKBAR

Bersama Syaikh Ibrahim Al-Hamd hafizohullah

Penterjemah : Ustadz Mizan Qudsiyah Lc hafizohullah

Tema : Hal-hal yang menyelisihi perkara TAUHID.

Yang diselenggarakan pada hari Senin ( Malam Selasa ), 11 Syawal 1436 H ( 27 Juli 2015 M )

Bertempat : Masjid Sulaiman Fauzan Al Fauzan Bagek Nyaka Lombok Timur.
Link :

https://m.youtube.com/watch?v=EG8NIEjlt2k&feature=youtu.be

Via: Satu Radio

Download Kajian Tentang Bid'ah Hasamah

Alhamdulillah telah diuplaod.

Rekaman kajian pembuka malam Rabu yang diselenggarakan di Masjid Sulaiman Fauzan AlFauzan Bagik Nyaka Aikmel LOTIM.

Bersama : Ustadz Mizan Qudsiyah Lc.
Tema: Tidak ada bid'ah Hasanah di dalam Islam, seluruh Bid'ah itu Sesat

INGAT...!!!!!

Mohon disimak dan dicerna sampai tuntas, jangan setengah-setengah, supaya paham betul maksud Ust.

Link : https://www.dropbox.com/s/7zrhm1weu25fooo/Tidak%20ada%20bidah%20Hasanah%20dalam%20Islam%20-%20seluruh%20Bidah%20itu%20Sesat%20-%2024%20kbps.mp3?dl=0

Via: Satu Radio