Menggapai Keridhoan Allah
Khutbah Jumat Mesjid Nabawi 1/5/1436 H – 20/2/2015
Oleh : Asy-Syaikh Abdul Bari Ats-Tsubaity hafizohullah
Khutbah Pertama
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah, amma ba'adu :
Meraih keridhoan Allah ta'ala adalah tujuan tertinggi dan teragung, bahkan ia merupakan tujuan para penghuni surga. Allah berfirman :
وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (QS At-Taubah : 72)
Maka tidak ada yang lebih dicintai dan lebih mulia serta lebih besar dari keridhoan Allah. Bahkan meraih keridhoan Allah adalah impian yang mulia, yang karenanya mata orang-orang yang khosyah menangis, hati-hati kaum sholihin bersiap-siap untuk meraihnya, serta kaki-kaki bengkak dan pecah karena sholat di kegelapan malam.
Keridhoan ini dijadikan oleh Allah lebih dari surga, sebagai tambahan atas karunia surga. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إنَّ الله - عز وجل - يَقُولُ لأَهْلِ الجَنَّةِ : يَا أهْلَ الجَنَّةِ ، فَيقولُونَ : لَبَّيكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ ، فَيقُولُ : هَلْ رَضِيتُم ؟ فَيقُولُونَ : وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا رَبَّنَا وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أحداً مِنْ خَلْقِكَ ، فَيقُولُ : ألاَ أُعْطِيكُمْ أفْضَلَ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُونَ : وَأيُّ شَيءٍ أفْضَلُ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُ : أُحِلُّ عَلَيكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أبَداً
"Sesungguhnya Allah azza wa jalla berkata kepada penghuni surga, "Wahai penghuni surga..", mereka berkata, "Kami memenuhi panggilanMu, kami menta'atiMu". Allah berkata, "Apakah kalian ridho (puas)?", maka mereka berkata, "Kenapa kami tidak ridho (puas) sementara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari ciptaanMu". Maka Allah berkata, "Maukah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?". Mereka berkata, "Apakah yang lebih baik dari ini?". Allah berkata, "Aku telah menurunkan kepada kalian keridhoanKu, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya" (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Mencari keridhoan Allah adalah poros kehidupan para Nabi dan kaum sholihin. Musa 'alaihis salam bersegera menuju keridhoan Allah, beliau berkata :
وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى
"Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)". (QS Thoha : 84)
Nabi Sulaiman bersyukur kepada Robnya dengan beramal dalam mengharapkan keridhoanNya. Ia berkata
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An-Naml : 19)
Dan kita melihat adab yang tinggi ini dari pemilik adab yang agung yaitu Rasul kita shallallahu 'alaihi wasallam, dimana beliau beradab –dalam berucap- kepada Robnya tatkala bersedih karena mengharap keridhoanNya tatkala Ibrahim putra beliau wafat. Beliau berkata :
تَدْمَعُ الْعَيْنُ وَيَحْزَنُ الْقَلْبُ وَلاَ نَقُوْلُ إِلاَّ مَا يُرْضِي رَبَّنَا وإِنَّا بِكَ يَا إِبْرَاهِيْمُ لَمَحْزُوْنُوْنَ
"Mata menangis, hati bersedih, dan kami tidaklah mengucapkan kecuali yang mendatangkan keridhoan Rob kami, dan sungguh kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim" (HR Muslim)
Tujuan yang tertinggi di sisi Rasul kita shallallahu 'alaihi wasallam adalah meraih keridhoan Allah, dan kehidupan beliau berporos kepada mencari keridhoan Allah. Beliau memohon kepada Allah agar Allah memberi petunjuk kepadanya untuk melakukan amalan.
___
Penerjemah: Ustadz Firanda Andirja, MA
http://firanda.com/index.php/artikel/khutbah-jum-at-masjid-nabawi-terjemahan/877-menggapai-keridhoan-allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar